Jumat, 05 Oktober 2018

Sekilas Tentang Bangunan Paseban Bangkalan

Paseban tempat dimana raja, orang-orang terkemuka dan para pejabat mengadakan pertemuan reguler yang sudah dijadwalkan. Paseban diatur oleh kepala paseban yang berpangkat Mantri Besar.

Kepala Paseban bertindak sebagai penghubung antara Patih dengan Panembahan, sehingga lingkup aktivitasnya hanya di ibu kota. Paseban mempunyai personel dibawah mantri besar adalah Mantri Kabayan dan dibawah Mantri Kabayan adalah Lurah Kabayan.

Bangunan Paseban Bangkalan pada tahun 1946

Paseban pada era kerajaan di Bangkalan merupakan pusat keramaian karena banyak orang yang mengunjungi tempat ini, khususnya bagi masyarakat Bangkalan dimana waktu itu telah menjadi pusat perekonomian bagi masyarakat karena banyak masyarakat baik lokal maupun luar kota yang berjualan di sekitar Paseban.

Bangunan Paseban selain tempat bertemunya raja dengan para pembesar, tempat tersebut juga tempat beristirahatnya raja untuk menikmati hiburan bersama masyarakat karena setiap harinya masyarakat dihibur berbagai kesenian sehingga tempat tersebut dijadikan tempat untuk melepas lelah sehabis bekerja.

Bangunan Paseban Bangkalan pada tahun 1946

Tidak jauh dari bangunan tersebut terdapat panggung kecil yang berisi seperangkat alat kesenian yang bernama Tabuwan Lajing. Tabuwan Lajing ini dikenal juga dengan sebutan Tabuwan Se-Lajing digunakan pada masa Pemerintahan Sultan R. Abdul Kadirun atau Sultan Bangkalan II yang digunakan untuk pagelaran seni dan budaya serta digunakan juga untuk acara penyambutan tamu-tamu penting.

Pada tahun 1945, pada era Bupati RAA. Mr. SIS  Tjakraningrat, bangunan paseban selain difungsikan sebagai tempat berkumpulnya para keluarga Bupati, para kerabat dan masyarakat, bangunan tersebut juga difungsikan sebagai tempat untuk mengumpulkan Shodaqoh yang akan dibagikan kepada keluarga miskin yang ada di Kabupaten Bangkalan.

Pada era tahun 1960an Gedung Paseban difungsikan untuk Gedung Pramuka dan Organda sebagai Sarana Sosial kemasyarakatan, kemudian pada tahun 1970an dibelakang Gedung Paseban dibangun sarana Umum Lapangan Basket dan Tennis, dan akhirnya pada tahun 1980an dari Gedung Pramuka difungsikan sebagai Kantor Depdikbud Bangkalan yang sudah mulai berpisah dengan Kantor Dinas P dan K Kabupaten Bangkalan, sampai akhirnya bangunan paseban di bongkar.

Taman Paseban berlokasi di tengah kota Bangkalan sebelumnya lokasi ini adalah terminal angkutan umum

Tahun 2017 lokasi bangunan tersebut telah berubah menjadi sebuah taman kota "Taman Paseban" yang bisa menjadi tempat alternatif untuk dijadikan tempat untuk berekreasi dan beristirahat bersama keluarga di tengah-tengah hiruk pikuknya kehidupan.


Oleh : Mas Indra
Photo : Bangkalan Memory
Share:
Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu