Seiring dengan seringnya terjadi perlawanan di daerah Jawa Timur dan sekitarnya maka pada tahun 1706 ada sebuah acara penandatanganan kesepakatan antara VOC saat itu Gubernur Jenderalnya adalah Joan van Hoorn yang memerintah tahun 1704–1709, dengan Pakubuwono I.
Setelah penandatanganan perjanjian tersebut, East India Company membangun benteng kayu kecil di Bangkalan Residency, di pantai barat Pulau Madura tepatnya di Tandjoeng Piring...(Lokasi sekarang adalah Bunker Jepang) (Knaap, 2007:429)
Setelah penandatanganan perjanjian tersebut, East India Company membangun benteng kayu kecil di Bangkalan Residency, di pantai barat Pulau Madura tepatnya di Tandjoeng Piring...(Lokasi sekarang adalah Bunker Jepang) (Knaap, 2007:429)
Pada awalnya tujuan pembangunan benteng tersebut di
pesisir barat Madura/Bangkalan
ini hanyalah untuk mengamankan jalur/rute pelayaran kapal
dagang VOC yang akan masuk dari arah Selat
Madura sisi Barat
dari gangguan "Perompak/Bajak Laut"
(sisa-sisa pasukan Trunojoyo)
menurut versi mereka (Belanda).
Namun ketika pada tahun 1745 dimana pasukan Cakraningrat IV berhasil dikalahkan, dan Cakraningrat IV ditangkap yang kemudian diasingkan di Pulau Robben Afrika Selatan, maka dipandang perlu untuk memperkuat pertahanan di benteng ini sehingga direnovasi dari awalnya berupa benteng kayu, menjadi benteng batu yang dijaga oleh 20 prajurit di bawah pimpinan seorang letnan Eropa (Abbas, 2001:62-63).
Namun ketika pada tahun 1745 dimana pasukan Cakraningrat IV berhasil dikalahkan, dan Cakraningrat IV ditangkap yang kemudian diasingkan di Pulau Robben Afrika Selatan, maka dipandang perlu untuk memperkuat pertahanan di benteng ini sehingga direnovasi dari awalnya berupa benteng kayu, menjadi benteng batu yang dijaga oleh 20 prajurit di bawah pimpinan seorang letnan Eropa (Abbas, 2001:62-63).
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, benteng
kecil tersebut hancur dan diganti dengan bunker serta
bangunan lainnya sesuai dengan kepentingan Militer Jepang, kecuali Bangunan
Tower Navigasi memang sengaja dibiarkan oleh Jepang mengingat fungsinya masih
dibutuhkan untuk pengintaian. Belum ada data pasti tentang tanggal pembangunan
bunker tersebut. Sepanjang pengamatan, di lokasi tersebut terdiri dari 14
bastion (bangunan militer) baik yang masih utuh maupun yang rusak. 14 bangunan
tersebut memiliki fungsi tersendiri seperti pusat pembangkit listrik, gudang
senjata/amunisi, pengintaian, barak, docking alat angkutan laut dan ruang
pertemuan.... [DI]
PETA LOKASI
ADAPUN FUNGSI DARI MASING-MASING BASTION ANTARA LAIN :
BUNKER 1
BUNKER 3
BUNKER 4
BUNKER 5
BUNKER 6
BUNKER 7
BUNKER 8
BUNKER 9
BUNKER 10
BUNKER 11
BUNKER 12
BUNKER 13
BUNKER 14
Video Benteng Tjakraningrat IV Tanjoeng Piring Bangkalan
Disusun Oleh :
Photo Koleksi : Bangkalan Memory
0 Comments:
Posting Komentar