Minggu, 17 November 2013

Apakah Sebenarnya Cita-Cita Trunojoyo ?

Kiranya kurang lengkap jika tidak diceritakan lebih dulu apa sebenarnya cita–cita Trunojoyo, Trunojoyo hanya ingin menuntut keadilan dan membasmi kemungkaran.

Untuk jelasnya perlu kita mengutip tulisan Raden Soenarto Hadiwijoyo sebagai berikut :

Bilamana Trunojoyo ingin menggantikan kedudukan Ayahnya sebagai Menteri anom dan ingin memerintah kepulauan Madura, ini tidak didorong oleh nafsu ingin menguasai tetapi untuk menegakkan keadilan yang sudah diperkosa dengan pengangkatan Cakraningrat II sebagai Kepala pemerintahan di Madura. Bahwa bukan kekuasaan dan kedudukan yang menjadi tujuan hidup Trunojoyo, ini terbukti waktu Mahkota Majapahit berada dalam kekuasaannya, menurut adat Jawa barang siapa yang menduduki Mahkota Majapahit dan menempatkan diatas kepalanya dialah yang menjadi kekuasaan sebagai Raja untuk memerintah pulau Jawa rakyat dengan sendirinya akan mengakui kekuasaan ini.
Trunojoyo tidak pernah menempatkan Mahkota diatas kepalanya juga tidak pernah menamakan dirinya sesuhunan, Mahkota yang ada pada dirinya oleh Trunojoyo akan dikembalikan kepada sesuhunan, bilamana sesuhunan datang ke Kediri dengan tidak berteman Belanda, dengan lain perkataan mahkota akan dikembalikan kepada Amangkurat II jika sesuhunan memutuskan hubungan dengan Belanda”.

Karena itu meskipun Trunojoyo telah tewas dengan tusukan keris Amangkurat II tetapi jiwa perjuangannya akan tetap hidup dikalangan rakyat Madura. Sebagai pimpinan pemerintahan di Madura diangkatnya lagi Cakraningrat tetapi mendapat tantangan-tantangan dari rakyat terutama rakyat Madura Timur.

Untuk membina ketertiban dan keamanan umum maka Amangkurat II terpaksa membagi wialyah Madura menjadi dua bagian, sebelah Barat diserahkan kepada Cakraningrat II sedangkan sebelah Timur tetap dikuasai Judonegoro yang sebenarnya teman karib Trunojoyo. Cakraningrat II menjadi sangat kecewa tetapi apa mau dikata rakyat Madura Timur memang kurang menyukai pimpinan Cakraningrat II dengan demikian madura terbagi menjadi dua lagi seperti terjadi sebelum tahun 1624... [DI]



Oleh : DR. Abdurrahman


Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu