Selasa, 05 November 2013

Bahasa dan Dialek Madura Dalam Berkomunikasi


Orang Madura terkenal dengan gaya bicara yang blak-blakan dan logat yang kental, memiliki sifat temperamental dan mudah tersinggung. Mereka berbicara dalam bahasa Madura, yang digunakan sebagai bahasa utama orang Madura. Walaupun kediaman orang Madura berada di wilayah Jawa, tapi banyak orang Madura yang tidak bisa berbahasa Jawa. Pada umumnya mereka bisa berbahasa Indonesia, tapi dengan dialek Madura yang kental.


Bahasa Madura mempunyai penutur yang terpusat di pulau Madura, Ujung Timur pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, kepulauan Kangean, kepulauan Masalembo hingga di beberapa daerah di pulau Kalimantan.

Bahasa Madura banyak dipengaruhi bahasa Jawa, Melayu, Bugis dan Tionghoa. Pengaruh bahasa Jawa terlihat dalam bentuk sistem hierarki berbahasa sebagai akibat pendudukan Mataram atas pulau Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini yang berakar dari bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Sumatra, tapi dengan lafal yang berbeda.

Bahasa Madura memiliki sistem pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga orang lain yang ingin mempelajari bahasa Madura akan mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalan tadi.

Bahasa Madura memiliki beberapa dialek, yaitu:

~  Dialek Bangkalan
~  Dialek Sampang
~  Dialek Pamekasan
~  Dialek Sumenep
~  Dialek Kangean

Dialek yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di masa lalu merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura. Sedangkan dialek-dialek lainnya merupakan dialek prural yang lambat laun bercampur seiring dengan mobilisasi yang terjadi di kalangan masyarakat Madura.

Di pulau Jawa, dialek-dialek tersebut seringkali bercampur dengan Bahasa Jawa sehingga kerap mereka lebih suka dipanggil sebagai Pendalungan daripada sebagai Madura. Masyarakat di Pulau Jawa, terkecuali daerah Situbondo, Bondowoso, dan bagian timur Probolinggo umumnya menguasai Bahasa Jawa selain Madura.


Sumber : http://kebudayaanindonesia.net/
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu