Hari Minggu 06 April 2014 merupakan hari yang sangat spesial bagi kami, tatkala sang mentari yang cerah memancarkan sinarnya laksana menyampaikan salam pada teman-teman “Roodebrug Soerabaia” yang datang berkunjung ke kota Bangkalan. Roodebrug Soerabaia merupakan salah satu wadah bagi pecinta, pemerhati sejarah, dan pihak terkait lain yang ingin berbagi informasi tentang edukasi sejarah dan budaya.
Dengan berkendaraan Sebuah Bus yang disampingnya terdapat sebuah Banner yang bertuliskan "PLESIRAN KE POELAOE GARAM” Benteng Tjakraningrat IV"
di Bangkalan, Minggu, 06 April 2014 pukul 08:45 WIB, Rombongan
Roodebrug Soerabaia yang berjumlah 50 orang tersebut tiba di Resto Ole
Olang yang disambut dengan sajian makanan Khas Madura sebagai pertanda
Selamat Datang di Madura oleh Pemilik Ole Olang Resto. Beliau termasuk
salah seorang yang sangat peduli sekali pada kegiatan semacam ini, Oleh
karena itulah kehebatan yang dimiliki beliau “Mas Abby Ole Olang” ini
perlu dijadikan perhatian khusus dimana tidak semua dimiliki oleh
lainnya.
Abie Ole Olang |
Setelah penyambutan selesai, maka tepat pada pukul 09.00
WIB, rombongan “Roodebrug Soerabaia” ini berangkat menuju ke arah
Benteng Cakraningrat IV yang lokasinya berada di Desa Tanjung Piring
(Jung Pereng) Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan, yang berdada di
bagian Barat Pulau Madura dimana sebagai tuan rumahnya pada kali ini
adalah Komunitas Labhang Bhuta, Bangkalan Memory yang berada dibawah
nanungan Yayasan Koena Madoera yang Ketua Umumnya adalah Jimhur Saros,
dimana khusus untuk menyambut kedatangan Tamu Spesial ini telah dibentuk
2 Tim yang masing masing dibagi beberapa personil diantaranya :
Tim 1 yang stand by di Ole Olang Resto :
1. Jimhur Saros
2. Agus Lempar
3. Hidrochin Sabarudin
4. Yanto Tretan
Tim 2 yang stand by di Lokasi Benteng Cakraningrat IV :
1. Mas Indra
2. Raden Mas Syafii
3. Andrya Satria P.
4. Yudistira Azis
Dengan dibantu personil dari Kodim 0829 Bangkalan dibawah Komando Pasi OPS Kapten Harijadi yang terlebih dahulu tiba dilokasi untuk menyisir daerah lokasi yang dituju supaya aman terkendali sehingga terhindar dari Insiden sekecil apapun.
Kemudian tepat pada pukul 10.00 WIB sampailah rombongan di Lokasi Benteng Cakraningrat IV yang terletak pada posisi 112 derajat 41 menit 58,7 detik Bujur Barat dan 7 derajat 2 menit 1,2 detik Lintang Selatan dan langsung diadakan Ceremonial menerima kedatangan Rombongan “Roodebrug Soerabaia” oleh Ketua Umum “Yayasan Koena Madoera” Jimhur Saros, yang kemudian dilanjutkan dengan memberikan Cinderamata berupa sebuah Peta Kuno Rencana Pembangunan Benteng Cakraningrat IV yang dibuat pada tahun 1770 kepada Pimpinan Rombongan Mas Lalu Arief Yanuar Wahyu Wardana, dan selanjutnya juga memberikan Cinderamata kepada Ketua Umum “Yayasan Koena Madoera” Jimhur Saros.
Cindramata yang diberikan oleh Roodebrug Soerabaia kepada Komunitas Bangkalan Memory |
Untuk
mempermudah dalam menelusuran tersebut, maka Tim di bagi menjadi 2
bagian dimana Tim 1 dipandu oleh Raden Mas Syafii yang beranggotangan
sekitar 30 orang menuju ke arah Selatan, sedangkan Tim 2 di pandu oleh
Mas Indra yang beranggotakan 25 orang menuju arah Utara.
Kemudian
Tim 1 dan Tim 2 mulai bergerak menelusuri ke masing masing bastion yang
sudah ditentukan pada bagian Utara dan Selatan dari pukul 11.00 – 15.30
WIB, bergantian setelah Tim mengitari Bastion kembali ke titik kumpul
awal (lapangan) untuk makan siang.
Seiring perjalanan waktu,
tepat pada pukul 16.00 WIB setelah sholat Ashar berjemaah di Masjid
Ujung Piring (didirikan pada tahun 1960), semuanya bergeser ke arah
Lokasi Barat menuju “Mercusuar” yang didirikan pada tahun 1878 oleh Pemerintah Belanda. Mecusuar
tersebut
merupakan kategori Klas II dimana kategori Klas I berada di pesisir
Banten. Di lokasi areal Mercusuar tersebut, beberapa dari mereka
beristrirahat, ada pula yang mencoba naik ke atas dengan menyusuri
tangga Mercusuar yang berjumlah 3.330 anak tangga dalam 17 lantai dengan
ketinggian 65 meter untuk bisa sampai ke puncak Mercusuar.
Pada
pukul 17.00 WIB, kami berkumpul bersama untuk memberikan informasi
seputar Benteng Tjakraningrat IV mulai dari sejarah pendirian sampai
dengan fungsi dari masing-masing bastion tersebut serta penyerahan Peta
Koena mengenai Perbentengan oleh Mas Ady Setyawan kepada Jimhur Saros.
Mas Indra memberikan penjelasan seputar sejarah Bunker dan fungsi masing-masing bastion |
Mas Ady Setyawan selaku wakil dari Roodebrug Soerabaia memberikan penjelasan tentang kaitannya Benteng yang ada di Pulau Jawa dan Madura |
Akhirnya
tepat pukul 17.30 WIB semua Tim (Roodebrug Soerabaia dan Labang Bhuta)
bergerak kembali ke titik awal kedatangan Roodebrug Soerabaia di Ole
Olang Resto, untuk melaksanakan Sholat Jemaah Maghrib sekaligus makan
malam serta acara ramah tamah untuk persiapan pulang ke Surabaya.
Setelah
foto bersama semua Personil dari Roodebrug Soerabaia dan Personil
Labang Bhuta serta Pemilik Ole Olang Resto, maka tiba saatnya perpisahan
dengan saling berjabat tangan kami melepas Rombongan Roodebrug
Soerabaia, tepat pukul 20.00 WIB. Terlihat pada masing masing wajah
mereka luapan kegembiraan yang tiada tara bahwasanya Mereka telah sampai
di “Pulau Madura”
Demikian sekilas perjalanan “Kunjungan Sahabat Roodebrug Soerabia ke Pulau Madura” dengan harapan persahabatan ini lebih ditingkatkan lagi...[Mas Indra]
By : "Labang Bhuta dan Bangkalan Memory"
0 Comments:
Posting Komentar