The Military William Order (Ridder Willems Orde - Belanda : Militaire Willems - Orde, singkatan : MWO), adalah kehormatan tertua dan tertinggi dari Kerajaan Belanda . Moto dari medali kehormatan tersebut adalah “Voor moed, Beleid en Trouw” (Untuk Keberanian, Kepemimpinan dan Loyalitas).. [DI]
Sejarah medali kehormatan kesatria diberikan pada tanggal 30 April 1815 oleh Raja William I untuk tentara yang berprestasi pada saat pertempuran antara gabungan tentara Inggris bersama Belanda melawan Napoleon di Waterloo, Belgia (Battle of Waterloo). Selama abad ke 18 dan 19 pemberian medali Willems Orde ini juga diberikan kepada tentara yang berperang di Aceh, perang dunia ke-2 dan dimasa penjajahan kolonial kerajaan Belanda di Indonesia.
Keistimewaan bagi penerima Ridder Willems Orde : Anggota Militer William Orde diberikan hak tertentu :
2. Setahun sekali semua penyadang medali kehormatan ini diundang ke istana oleh raja pada hari Ridderdag ( Hari ksatria-sejenis penghormatan kepada para veteran).
3. Diberikan hak pensiun oleh negara Belanda.
4. Dimakamkan di taman makam pahlawan dengan penghormatan penuh secara militer.
3. Diberikan hak pensiun oleh negara Belanda.
4. Dimakamkan di taman makam pahlawan dengan penghormatan penuh secara militer.
Medali kehormatan Ridder Militaire Willems Orde Vierde Klasse yang di berikan oleh Kerajaan Belanda kepada Kolonel Raden Ario Majang Koro bangsawan dari Bangkalan Madura tahun 1874, atas Keberanian, Kepemimpinan dan Loyalitas selama ekspedisi pertama ke Aceh.
Penganugerahan medali kehormatan ini diberikan secara terbuka untuk semua orang tanpa memandang pangkat dan bangsawan, dan tidak hanya untuk militer Belanda tetapi juga warga sipil dan orang asing . Medali kehormatan ini jarang diberikan, yang berhak menerima adalah yang telah sangat berjasa di medan perang dengan kesatria dan gagah berani.
Adapun nama-nama para pemimpin negara/raja yang telah menerima medali ini antara lain :
1. Presiden Amerika Serikat ke-32, Franklin D. Roosevelt.
2. George VI dari kerajaan Inggris.
3. Ratu Wihelmina.
4. General Simon Spoor.
5. Karel Doorman.
6. Major Gen. Maxwell D.Taylor, dari Divisi 101 US Airborne, selama operasi Market Garden.
7. Jesajas Pongoh (Yesaya Pongoh), dari Manado dalam kategori Officer pada tanggal 28 Maret 1907 dalam pertempuran di Sumatra (perang Aceh) dan pertempuran di pulau jawa.
8. Fusilier Tambuwun (dari Manado) tahun 1895, dalam ekspedisi di Bali-Lombok.
9. Fusilier N Mokodompis (dari Manado) tahun 1905 dalam pertempuran di Benteng Batoe.
Corporaal Rumawung (dari Manado) tahun 1907.
10. Korporaal Kemis Bin Panoe, (suku Jawa ?) Infantry KNIL tanggal 25 Juli 1947.
11. Korporaal Tajib-Toyib, KNIL (medic) tanggal 27 Januari 1948.
12. Sergeant deer eerste klasse Julius Tahiya, Infantrie KNIL tanggal 21 September 1942.
13. Kolonel Raden Ario Majang Koro (Bangsawan Bangkalan) tahun 1874 atas Keberanian, Kepemimpinan dan Loyalitas selama ekspedisi pertama ke Aceh.
0 Comments:
Posting Komentar