Pada waktu Belanda melanjutkan melanjutkan serangannya ke
Kota Bangkalan, telah terjadi pertempuran sengit antara tentara Belanda dengan
Pasukan Pesindo yang bertahan di Junok (sebelah Timur Rumah Sakit Bangkalan)
dengan kekuatan dua Seksi yang masing-masing dipimpin Pemuda Iskandar di
sebelah Utara dan Pemuda Mohammad Amin di sebelah Selatan sungai. Pemuda
Iskandar menderita luka di pahanya.
Sewaktu pertempuran terjadi dengan sengitnya, terdengar
ledakan yang sangat dashyat. Pemuda Kaffa, yang pada waktu itu menjadi Wakil
Komandan Kelaskaran Pesindo Cabang Bangkalan, gugur sewaktu membumihanguskan
jembatan.
Adapun Pemuda Abdus Syukur yang menggantikan sebagai
pimpinan dalam serangan balasan selanjutnya cukup menunjukkan kemampuannya.
Bekas kediaman Asisten Residen Belanda yang ditempati menjadi Markas Pesindo,
dibumihanguskan dan sebagian besar hancur. Diwaktu belakangan gedung itu
dibangun kembali (dulunya kantor Otonom dan sekarang menjadi Kantor Dispenda
dan Kantor Kimpraswil), sedangkan jalan sepanjang Desa Junok itu sekarang
diberi nama Jalan Pemuda Kaffa... [DI]
Dikutip dari :
0 Comments:
Posting Komentar