Senin, 25 Agustus 2014

Ekspedisi Benteng Pulau Karang Jamuang atau Nyamoghen di Bangkalan

Namanya sering disebut-sebut jika ada cuaca buruk. Ya, Pulau Karang Jamuang atau dikenal dengan nama "Nyamoghen" berada di Barat Laut Pulau Madura ini memang sering jadi tempat transit para nelayan tradisional jika terjebak cuaca buruk di perairan Selat Madura. Pulau seluas 4 hektare ini jaraknya sekitar 35 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak dan dapat ditempuh menggunakan perahu motor selama 2,5 jam.

Karang Jamuang terletak diambang luar pada posisi 06o-53’-34” Lintang Selatan dan 112o -43’-46” Bujur Timur dengan kedalaman perairan 12 meter LWS. Letaknya yang strategis di mulut pintu masuk Surabaya menyebabkannya memiliki sejarah panjang. Terekam pula jejak-jejak administrator pelabuhan kolonial Belanda di sana berupa puing bangunan mess petugas pemandu pelayaran. 


Tampaknya Pemerintah Belanda memang menganggap penting pulau ini. Buktinya, plengsengan jaman Belanda hingga kini masih berdiri kokoh di sana. Panjangnya hampir 2 kilometer mengelilingi pulau. Ini untuk menjaga agar ombak tidak menggerus pulau tersebut.




Disamping itu di pulau tersebut terdapat sebuah tangkis laut atau break water yang terhubung dengan Tanjung Piring, manakala air laut surut maka tangkis laut atau break water yang disusun seperti domino, meskipun di beberapa titik terdapat kerusakan akibat ulah manusia dan gelombang. Jalan ini hanya tampak pada saat air laut surut sehingga kita bisa berjalan menuju Pulau tersebut tetapi harus ekstra hati-hati karena tangkis tersebut selain ada yang rusak, tangkis tersebut sangat licin.


Di pesisir Utara pulau ini, terdapat 3 bunker pertahanan pantai peninggalan Belanda. Namun sekarang hanya tersisa 1, itupun telah berkarat dan tak terurus.


Semenjak ditinggal Belanda, pulau ini tetap berfungsi sebagai pemandu pelayaran. Sebuah mercusuar dengan ketinggian sekitar 40 meter dibangun di sana bersamaan dengan dibangunnya kantor navigasi untuk panduan kapal-kapal yang ingin masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak dan Gresik, dimana sarana dan Prasarana yang tersedia disana diantaranya perlengkapan komunikasi antara lain :
  1. VHF radio telephone, frequency channel 12, power 25 watt, standby selama 24 jam non stop.
  2. Sebuah kapal pilot type MP I dengan sarana komunikasi VHF radio telephone pada frequency channel 16-12-14, power 10 watt.
  3. Menara suar listrik setinggi 40 meter dengan jarak tampak 21 mill laut.




Sedikitnya ada 10 orang yang tinggal di sana. Seluruhnya bukan penghuni lokal, melainkan petugas pemandu pelayaran dari Dirjen Perhubungan Laut Departemen Perhubungan. Sehari-harinya mereka bertugas mengoperasikan menara suar dan memandu perjalanan kapal.

Namun di balik fungsinya sebagai pemandu kapal yang lewat Selat Madura, Pulau Karang Jamuang punya pesona lain. Vegetasi dan pasir putihnya cukup menawan dinikmati. Sejumlah burung bangau menjadikan hutan Bakau di sisi Selatan pulau ini sebagai habitatnya. Selain itu tampak pula spesies reptil Biawak yang biasa berjemur di sekitar bunker meriam peninggalan Belanda. Pasirnya yang putih di pesisir Selatan juga terlihat eksotis.

Daya tarik ini ditambah, dimana di perairan Utara Karang Jamuang ini biasanya banyak orang baik dari Bangkalan maupun dari Surabaya yang datang untuk memancing di akhir pekan karena melimpahnya berbagai jenis ikan yang layak dipancing terdapat pula ikan Hiu kecil di sana... [DI]




Photo Koleksi : Bangkalan Memory dan Berbagai Sumber


Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu