Jumat, 12 September 2014

Betoh Cenneng Desa Jaddih Barat Kecamatan Socah

Perjalanan kami dalam menyusuri Jejak Sejarah yang ada di Kabupaten Bangkalan, membuat kami melangkahkan kaki ke suatu tempat yang menurut penuturan babarapa warga setempat berada di lokasi Desa Jaddih Barat Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan merupakan tempat dimana terdapat sebuah batu besar yang apabila di pukul terdengar bunyi lonceng. Batu tersebut dinamakan "Betoh Cenneng".

Kebanyakan dari para pemerhati pasti bertanya-tanya, Apa itu Betoh Cenneng? Dan mengapa dikatakan Betoh Cenneng? Betoh Cenneng yang terdiri dari dua kata, kata Betoh yang berarti Batu dan kata Cenneng yang merupakan sebutan dari Batu ini. Nama Betoh Cenneng di dapat dikarenakan Batu keunikan tersendiri, berbeda dengan batu lainnya yang ketika bertumbukan dengan benda keras akan berbunyi “tok tok” atau sejenisnya, Batu Cenneng ini ketika bertumbukan dengan benda keras akan menghasilkan bunyi yang berbeda yaitu berbunyi layaknya dua buah besi yang betumbukkan, “Teng Teng Teng”, maka dari Itu mengapa Batu ini dinamakan "Betoh Cenneng".


Konon Betoh Cenneng tersebut berfungsi untuk mengumpulkan para warga di sekitar daerah Betoh Cenneng dengan maksud agar para warga mendapatkan informasi dari dari tokoh masyarakat sekitar atau bahkan dari utusan kerajaan yang pada waktu itu diperintah oleh Pangeran Undakan atau Tjakraningrat II pada tahun 1648 – 1707 dimana lokasi Kratonnya berada di Kecamatan Burneh.


Menurut pengamatan kami, bunyi yang tidak lumrah ini dihasilkan karena menurut ilmu geologi, jenis batu gamping (carbonat) ini, yang membedakan dengan batu gamping lainnya adalah kepadatannya dan cenderung kristalin, pengalaman teman yang pernah melakukan penelitian bahwa di daerah bandung, terdapat juga jenis batu gamping yang menyerupai marmer, karena demikian keras dan padatnya batu gamping tersebut. Batu marmer sendiri memang berasal dari batu gamping yang mengalami metamorfosa akibat tekanan dan temperatur yang sangat tinggi sehingga merubah sifat fisiknya.

Batu gamping sendiri terbentuk dari aktifitas biota laut yaitu terumbu karang (non klastik) ataupun pelarutan terumbu karang yang terendapkan/sedimentasi (klastik). Pada gambar adalah pengangkatan dasar air laut akibat pergerakan kerak bumi, dan disitu menunjukkan bahwa dulunya daerah tersebut adalah lautan.


Harapan kami bahwa batu tersebut diteliti dan di observasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) sehingga nantinya Batu Cenneng di Desa Jaddih Barat tersebut dimasukkan sebagai situs Cagar Budaya di Kabupaten Bangkalan... [DI] 


Sumber : Indra Bagus Kusuma
Photo Koleksi : Bangkalan Memory


Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu