Kamis, 20 November 2014

Batik Khas Madura

Pulau Madura merupakan salah satu sentra batik di Indonesia yang sebenarnya sudah berlangsung sejak pemerintahan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 dan tidak kalah bergairahnya dengan daerah batik lain di Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, Cirebon, atau Pekalongan.

Batik Madura merupakan salah satu produk kebanggaan masyarakat Madura, tentunya selain karapan sapi dan garamnya. Batik Madura terkenal dengan keindahan batiknya yang penuh warna, bernilai seni dan bercita rasa tinggi. Seperti halnya batik dari daerah lain yang memiliki ciri khasnya masing-masing, Madura sebagai salah satu sentra batik di Indonesia menonjolkan ciri khas tersendiri dalam batiknya.



Anda dapat menemukan keindahan corak dan motif batiknya dengan warna yang tegas dan berani. Di Madura sendiri, membatik merupakan budaya yang diwariskan turun-temurun. Corak dan ragamnya begitu bebas dan unik. Satu helai kain batiknya dibuat dengan keterampilan individu secara satuan kain. Bahkan saat ini pun mereka masih mempertahankan cara tradisional pembuatannya dengan ditulis menggunakan bahan pewarna alami yang ramah lingkungan.

Temukan keindahan batik madura di berbagai pelosok Pulau Madura seperti Pamekasan, Bangkalan, Sumenep, dan Sampang. Terutama itu temukan di Tanjungbumi (Bangkalan) dan di Pamekasan. Berikut ciri khas batik madura berdasarkan asal daerahnya yaitu :

Pamekasan
Batik Pamekasan lebih berani  dengan mengunakan warna-warna yang tajam dan cerah seperti Sekarjagat, Keong Mas, Matahari, Daun Memba (daun mojo), dan Gorek Basi  dan desainnyapun sangat beragam. Pada batik Pamekasan, biasanya juga diisi dengan ‘serat kayu’ atau istilahnya mo’ ramo’(akar-akaran) pada bagian yang kosong.

Beberapa motif batik Pamekasan sudah didaftarkan seperti: Keraben Sapeh, Sakereh, Kempeng Saladerih, Padih-kepa, dan Manik-manik.

Sumenep 
Batik dengan corak satu warna saja meskipun tetap bernuansa warna cerah.

Bangkalan
Lokasi tepatnya di Tanjungbumi, batiknya dibuat dengan menggunakan teknik khusus yang biasa dikenal batik gentongan. Batik Bangkalan coraknya beragam dan berwarna cerah karena termasuk kategori batik pesisiran.

Motif batik bangkalan lebih dari seribu jenis. Nama motifnya terkait gambar apa dan cara pewarna yang dikonsonankan dengan bahasa daerah setempat. Nama-nama motif tersebut diantaranya adalah: ramo, banjar ramo, rongterong, perkaper, rawan, serat kayu, panca warna, dan sebagainya. 

Batik tulis Bangkalan dikerjakan selama 1 minggu dan dijual dengan harganya Rp. 50.000,00 – Rp.75.000,00. Sementara batik tulis sutra Bangkalan dikerjakan selama 1 hingga 2 bulan dan dijual seharga Rp. 500.000,00 – Rp.1.000.000,00. Akan tetapi, yang paling mahal dan paling terkenal dari batik bangkalan adalah batik gentongan.

Batik gentongan merupakan batik khas Tanjungbumi. Cirinya memiliki warna yang sangat cerah, beragam, dan pengerjaannya yang halus. Kebanyakan mempunyai  motif sik melaya, kembang randu, ola-ola, burung hong, panji susi, dan lain sebagainya. Batik gentongan dikerjakan paling cepat 1 tahun. 

Prosesnya direndam dalam gentong selama 6 bulan kemudian setelah digambar, batik belum jadi itu direndam lagi selama 3 sampai 4 bulan. Harga selembar kain batik gentongan yang halus bisa mencapai  hingga 3,5 juta rupiah. Harga tersebut tergantung dari tingkat kesulitan desain dan lamanya proses pembuatan. Saat ini batik gentongan termasuk yang paling banyak diminati para kolektor.

Sampang
Batik dari sampang biasa dikenal dengan nama Batik Kotah, memiliki motif khas Madura berupa flora dan fauna (misalnya : Motif kembang dan burung) dengan warna paling dominan yaitu merah dan hijau di atas bahan sutera dan katun yang tidak kalah dengan batik daerah lain.

Berikut beberapa ciri khas yang dimiliki leh batik madura yang bisa kami rangkum yaitu :

1. Kalau dibandingkan dengan batik lainnya di nusantara, batik Madura akan kelihatan berbeda. Batik Madura sangat berani dalam warna, kontras dan beradu antar warna, desain tidak monoton dan asimetris, penggambaran desain juga naif dan tidak halus. Tiap desain batik tersebut pun memiliki cerita masing-masing yang menggambarkan keseharian rakyat Madura.


2. Keistimewaan batik ini adalah warnanya yang semakin lama semakin cerah setelah anda mencucinya beberapa kali.


3. Warna yang digunakan memberi kesan cerah serta menonjol dan beragam seperti merah, kuning, hijau dan biru. Masing-masing warna memiliki arti tersendiri yaitu :

  • Merah  : melambangkan karakter masyarakat Madura yang kuat dan keras,
  • Hijau  : melambang warna religi di mana beberapa kerajaan Islam didirikan dan berkembang di Madura,
  • Kuning : melambangkan bulir-bulir padi pertanian penduduknya
Seiring dengan perkembangan jaman, para pengrajin dari Madura mulai menambahkan beberapa warna yang lebih modern antara lain pink, orange dan ungu. Warna-warna ini dihasilkan dari pewarna alam yaitu soga alam seperti mengkudu dan tingi untuk warna merah, daun tarum untuk warna biru, kulit mendu ditambah lawas untuk warna hijau. Warna terang dan gelapnya dihasilkan melalui lamanya perendaman kain selama 1 hingga 3 bulan, bahkan ada yang mencapai 1 tahun. Perendaman ini juga akan membuat warna kain batik lebih awet dari biasanya.

4. Dalam desainnya terdapat banyak tarikan garis. Ragam motifnya banyak diambil dari motif tumbuhan dan binatang, serta motif kombinasi  kreasi pembatik.


5. Batik yang memiliki motif bebas dan warna berani yang terdiri dari jenis motif batik sesuai daerahnya yaitu :

~  Batik pesisiran memiliki motif yang  dari dahulu hingga sekarang tetap dipakai yaitu berupa bulu ayam serta flora dan fauna dan warna yang berani,
~  Batik pedalaman bercorak klasik dan cenderung redup warna.
Hal tersebut terkait  dengan sifat masyarakat pesisir yang terbuka dari pengaruh budaya luar. Contoh batik pesisiran adalah batik Bangkalan dan batik pamekaan yang mempunyai corak beragam dan berwarna cerah.

6. Terdapat retakan alami yang dibentuk dari proses pewarnaan yang dilakukan sekian lama untuk memperoleh warna batik yang tahan lama. Retakan – retakan ini justru membuat batik Madura terlihat lebih indah dan menunjukkan keaslian batik tulis Madura.

TIPS :
Saat berburu batik Madura, untuk membedakan Batik Tulis dengan Batik Cap Tulis, yaitu :

1.  Batik Cap 
(untuk sebagian latar seperti memakai batik cap, dan pengrajin menambahkan bunga-bunganya dengan tulis)
~  Batik cap pasti ada sambungan
~  Monoton dan simetris
~  Biasanya sudah ada jahitan pada tepian kainnya, 
~  Sulur-sulurnya yang memakan porsi sebagian besar area kain

2.  Batik yang murni tulis


~  Tidak ada jahitan pada tepi kainnya
~  Coraknya unik atau tidak monoton
~  Tidak memiliki motif latar belakang yang rumit

Demikian seputar batik Madura yang kami sajkan, mudah-mudahan artikel ini bisa menambah wawasan bagi para Pemerhati Bangkalan Memory tentang batik Madura... [DI]


Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu