Pada jaman dahulu, penduduk pulau Madura memiliki makanan pokok yang sama sekali berbeda dari penduduk pulau lain. Jika dulu penduduk pulau Jawa makanan pokoknya adalah berbahan padi, maka di Madura penduduknya mayoritas makan makanan pokok berbahan umbian.
Salah satu makanan orang Madura yang dibuat dari Umbian diantaranya adalah Bu'uk Obih. Bu'uk Obih ini, merupakan makanan kesukaan orang Madura asli. Selain rasanya yang enak, efek kenyang yang ditimbulkan cukup lama bahkan bisa seharian. Makanya kalau paginya sudah makan ini, maka tidak perlu dikhawatirkan akan kelaparan meskipun tidak makan sampai keesokannya lagi.
Cara membuatnya juga sangat mudah, yang penting ada umbiannya. Namun meski mudah, di jaman sekarang ini makanan ini mulai jarang ditemukan orang Madura karena disamping yang membuat makanan ini memang susah mencarinya, mereka sekarang lebih tergiur dengan masakan atau makanan dari daerah lain. Salah satu buktinya, masyarakat Madura lebih suka nasi goreng atau Mie instan daripada makanan khas ini.
Adapun cara membuat Bu'uk Obih sebagai berikut :
Obih dikeringkan dulu dijadikan seperti Gaplek. Kemudian ditumbuk sampai jadi tepung. Dari bahan tepung ini diplintir dengan cara tepung tersebut diberi air sedikit demi sedikit seperti mengayak diatas tempeh yang diputar-putar sehingga menghasilkan butiran-butiran kecil, sedang, dan yang paling besar seperti kelereng. Kemudian butiran-butiran tersebut dikukus, sebelum diplintir terlebih dahulu tepung Obih dicampur dengan Gula Aren atau Gula Gentong. Dan jadi dech Bu'uk Obih siap santap apalagi dicampur dengan sayur lodeh, sayur bening atau lainnya atau bisa juga dengan dimakan dengan campuran parutan kelapa.. hmm... pasti nikmat....
Meskipun ada yang masih mengkonsumsinya, itu pun bukan dari kalangan remaja atau dari kalangan elit. Justru yang masih mau membudayakan makanan ini datangnya dari kalangan masyarakat kecil dan itu pun masyarakat sisa jaman dulu. Karena bagi masyarakat kecil Madura jaman sekarang, Bu'uk Obih telah tergantikan dengan bahan makanan seperti beras.
Maka dari itu kita wajib melestarikan makanan ini agar makanan pokok penduduk Madura jaman dulu masih terpelihara dan terjaga. Dan ini tentunya kita dapat ikut serta berpartisipasi dalam meningkatkan menu olahan pangan melalui program diversifikasi pangan dimana kita dapat mengkonsumsi makanan selain beras.
Hal ini bertujuan untuk menggali potensi lokal dan menekan angka kebutuhan beras import, juga pangan non beras dipercaya lebih menyehatkan di banding beras, dikarenakan sumber pangan non beras atau yang berasal dari umbi-umbian banyak sekali mengandung nutrisi dan serat yang di butuhkan oleh tubuh kita. Selain itu juga sumber pangan non beras yang berasal dari umbi-umbian sangat mudah di dapat di seluruh pelosok negeri tercinta ini, dan harganyapun relatif murah jika di banding harga beras nasional... [DI]
Oleh : Indra Bagus Kusuma
BAGUS...tapi sayang penulisan ejaan Bahasa Maduranya banyak ditemukn tulisan yang salah seperti "BU'UK dan OBIH" mestinya Bu'u' dan Obi. jadi dalam penulisan bahasa madura tidak ada kata/oca' madura diakhiri dengan huruf "H" dan huruf "K" beda dengan tanda koma/bhisat contoh perbedaan antara kata "PERAK' dan kata "PERA'" Perak itu mempunyai arti bahagia tapi kalau Pera' mempunyai arti Hanya Mator Sakalangkong
BalasHapus