Dahulu kala ada seorang ratu di daerah Bangkalan mempunyai dua orang putri Kakak beradik, kakaknya ditakdirkan cantik, sedang adiknya ditakdirkan mata kanannya buta. Pada suatu hari ratu tersebut mengadakan sayembara membuat gapura besar di wilayah kamal, barangsiapa yang dapat membuat gapura itu dengan waktu yang telah ditentukan oleh si ratu tersebut akan mendapatkan putrinya yang cantik itu.
Cerita tersebut tersebar di seluruh pelosok madura dan pada suatu saat terdengar oleh seorang pemuda yang kaya raya, tetapi pemuda itu tidak mempunyai kesaktian. Karena pemuda itu ingin mendapatkan putrinya ratu yang cantik mempunyai akal untuk mencari seorang yang sakti mandraguna untuk dimanfaatkan/diperalat, untuk membangun gapura yang disayembarakan. Selanjutnya pemuda kaya raya itu terus-menerus mencari seorang sakti mandraguna, dan suatu hari pemuda kaya itu bertemu dengan seorang yang sakti yang bernama Jokotole.
Illustrasi Putri Raja |
Selanjutnya Jokotole dimanfaatkan untuk membangun gapura tersebut. dan setelah gapura selesai dibuatnya seorang pemuda kaya itu pergi ke baginda ratu, dan mengaku dia yang membangun gapura itu. Sehingga mendapatkan putrinya yang cantik, sedangkan putrinya yang buta matanya sebelah oleh pemuda kaya itu diberikan ke Jokotole dan Jokotole dengan ikhlas menerima adiknya yang buta, dibawalah oleh Jokotole ke tanah jawa.
Dan suatu hari Jokotole sampai pada suatu tempat di perbatasan antara dua desa, karena kehausan Jokotole menancapkan tongkatnya ke tanah dan keluarlah air dari dalam tanah dan mengenai mata putri yang buta sebelah. Tanpa diduga mata putri yang buta tersebut menjadi sembuh dapat melihat, selanjutnya karena hilangnya penyakit itu maka kejadian di tempat itu disebut “TELANG‘’ (Telah Hilang Penyakitnya) dan sumber air itu disebut “SOCAH” yang sekarang menjadi nama Kecamatan Socah... (IDR)
Oleh : Indra Bagus Kusuma
Sumber : Pembakuan Nama Rupa Bumi Kabupaten bangkalan Tahun 2012
0 Comments:
Posting Komentar