Sebelum menjadi sebuah desa wilayah ini masih berupa hutan belantara yang sangat lebat, pohon besar-besar sangat rindang dan sangat menyeramkan. Pada waktu itu sudah ada kerajaan di daerah Bangkalan yang pada masa itu diperintahkan oleh seorang raja yang bernama Cakraningrat. Dengan adanya kerajaan di daerah Bangkalan bersamaan itu pula muncul rumah penduduk disana-sini walaupun sangat jarang-jarang sekali.
Karena semakin banyaknya penduduk yang melewati daerah ini secara tidak langsung jalan-jalan tikus tersebut makin lama makin lebar sehingga bisa dilewati dengan kendaraan dengan menggunakan binatang seperti kuda dan keledai.
Dengan semakin lebarnya jalan tikus yang ada tersebut dan semakin banyaknya penduduk sekitar wilayah ini yang menggunakan rute jalan di wilayah ini semakin ramai pula rute jalan dilewati oleh penduduk yang membawa hasil pertaniannya untuk dijual dikota.
Pada suatu waktu rute jalan ini ramai baik yang ke wilayah ini maupun keluar wilayah, salah satunya ada yang salah paham dengan yang lain sehingga nyaris terjadi perang mulut dan adu kekuatan, sebelum sampai terjadi tokoh masyarakat ada yang mengetahui sehingga yang bertengkar tadi dilerai atau (dalam bahasa Madura di lang-lang yang artinya dihalangi) agar tidak terjadi pertengkaran. Sampai sekarang desa tersebut dikenal dengan nama Desa Alang-Alang yang berasal dari kata lang-lang yang artinya melerai.
Oleh : Indra Bagus Kusuma
Sumber : Pembakuan Nama Rupa Bumi Kabupaten Bangkalan Tahun 2012
sok soan sok tau lo saya asli orang alang2
BalasHapusmaap, kalau anda tau.. yang benar ceritanya bagaimana mas
BalasHapuskarena sumber yang kami dapatkan dari pemerintah daerah yang tentunya sudah koordinasi dengan berbagai pihak termasuk dengan tokoh masyarakat, pihak kecamatan dan juga dengan tokoh budaya yang ada di kabupaten bangkalan...
sekali lagi mohon maap kalau tidak berkenan...