Rabu, 06 April 2016

"ANDHEP ASHOR" Prilaku Sopan Santun Di Madura

Andhep Ashor disini maksudnya adalah prilaku tatakrama dan sopan santun yang diajarkan oleh para orang tua kepada putra-putranya dengan tujuan agar menghormati orang yang lebih tua. Perilaku orang Madura seperti ini sudah ada sejak dahulu. 

Salah satu contohnya adalah berjalan membungkuk saat lewat di depan orang yang lebih tua.  Posisi yang dimaksudkan dengan Andhep Ashor disini yaitu, membungkukkan badan ke bawah, kemudian meletakkan satu tangan di belakang (tepat di atas pinggang), kemudian tangan yang satunya diluruskan ke bawah agak ke depan. Biasanya orang yang jalan membungkuk sambil berkata “Glenon”. Saat berjalan dengan membungkukkan badan seperti ini, haruslah berjalan pelan-pelan, bukan malah berlari. Hal seperti itu adalah cara orang Madura yang lebih muda dalam menghormati orang yang lebih tua, apabila hendak lewat di depannya. 

Untuk lebih jelasnya, lihat gambar orang berjalan membungkuk di bawah ini :

Anak-anak harus menunduk jika lewat di depan orang yang lebih tua akhir abad ke-19



“Dalam interaksi sehari-hari di masyarakat Madura, orang lebih muda akan selalu membungkukkan badannya ketika sedang berjalan di depan orang yang lebih tua. Etika ini bila dilihat sepintas akan terlihat sangat sepele, namun sebenarnya etika ini menggambarkan sikap tunduk atau hormat antara orang muda terhadap orang yang lebih tua. Selain itu, sikap membungkukkan badan juga menandakan bahwa orang ini menghargai dan menempatkan posisinya.“ (Zaairuh Haq, 2011:24)

Sayangnya, anak-anak muda di jaman sekarang mulai pudar sopan santun dan tatakramanya. Sehingga membuat mereka merasa tidak perlu lagi melakukan hal-hal yang diajarkan orang tuanya sejak kecil. Disaat seperti sekarang ini, banyak anak kecil atau orang yang lebih muda, berjalan seenaknya saat lewat di depan orang yang lebih tua. Akibat pengaruh budaya luar, akan membuat tatakrama dan perilaku anak muda di Madura menjadi berubah. 

Maka dari itu kita harus pandai-pandai memilih kebudayaan yang masuk, dengan meniru hal baik dan membuang hal yang sekiranya tidak pantas dilakukan orang Madura. Agar, sopan santun atau etika orang Madura tidak hilang dengan begitu saja.


Sumber : Zaairul Haq, Muhammad. 2011. "Mutiara Hidup Manusia Jawa", Malang: Aditya Media Publishing.

Share:

2 komentar:

  1. yg punya blog ini siapa yaa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maap mas... saya yang memiliki blog ini.
      Mungkin ada yang bisa saya bantu mas?

      Hapus

Copyright © BANGKALAN MEMORY | Powered by Bangkalan Memory Design by Bang Memo | Kilas Balik Bangkalan Tempo Dulu